A.
Teori Menejemen Klasik
Teori manajemen klasik ini beranggapan bahwa pekerja atau manusia itu bersifat
rasional, berpikir logik, dan kerja merupakan suatu yang diharapkan.
Berikut ada 4 tokoh yang mengawali lahirnya
manajemen yaitu:
1)
Robert Owen (1771 - 1858)
Pada awal tahun 1800-an, Robert Owen memperkenalkan
teori tentang manajemen personalia.
Ia menekankan tentang peranan sumberdaya
manusia sebagai kunci keberhasilan perusahaan. Dilatar-belakangi oleh kondisi
dan persyaratan kerja yang tidak memadai, dimana kondisi kerja sebelumnya dan
kehidupan pekerja pada masa itu sangat buruk.
Robert Owen menitikberatkan pentingnya penggunaan
faktor produksi mesin dan faktor produksi tenaga kerja. Teorinya menyatakan
bahwa bilamana diadakan perawatan pada mesin akan memberikan keuntungan pada
perusahaan, demikian pula pada tenaga kerja bila diberikan perhatian berupa
kompensasi, asuransi kesehatan, tunjangan dan lainnya oleh pimpinan perusahaan
akan memberikan keuntungan pada perusahaan.
Owen meningkatkan kondisi kerja di pabrik, menaikkan
usia minimum kerja bagi anak-anak, mengurangi jam kerja karyawan, menyediakan
makanan bagi karyawan pabrik, mendirikan toko-toko untuk menjual keperluan
hidup karyawan dengan harga layak dan berusaha memperbaiki lingkungan hidup
tempat karyawan tinggal.
Selanjutnya
dikatakan bahwa kuantitas dan kualitas hasil pekerjaan dipengaruhi oleh situasi
ekstern dan intern dari pekerjaan.
Menurut
saya teori yang dikemukakan oleh Robert Owen ini bagus karena
menitikberatkan kepada sumberdaya yang dimiliki seperti tenaga kerja dan mesin,
dengan memberi rasa nyaman kepada tenaga kerja serta memberi pelayanan yang
baik seperti kompensasi asuransi kesehatan, tunjangan dan lainnya maka tenaga
kerja itu pun akan memberikan yang terbaik untuk kemajuan perusahaan.
Teori ini masih sangat dipakai oleh para manejer perusahaan demi untuk memajukan perusahaan.
Teori ini masih sangat dipakai oleh para manejer perusahaan demi untuk memajukan perusahaan.
2)
Frederick Winslow Taylor (1856 -1915)
Frederick W. Taylor adalah manajer dan
penasihat perusahaan dan merupakan salah seorang tokoh terbesar manajemen.
Taylor dikenal sebagai bapak manajemen
ilmiah (scientifick management) pada tahun 1900. Berkat
jasa-jasa yang sampai sekarang konsepnya masih dipergunakan pada praktek
manajemen modern. Definisi Manajemen Ilmiah sendiri adalah
Penerapan metode ilmiah pada studi, analisa dan pemecahan masalah organisasi
atau Seperangkat mekanisme untuk meningkatkan efesiensi kerja.
Gerakannya yang terkenal yang dilakukan dari F.W. Taylor
adalah gerakan efisiensi kerja. Taylor membuat prinsip-prinsip yang menjadi
intinya manajemen ilmiah yang terkenal dengan rencana pengupahan
yang menghasilkan turunnya biaya dan meningkatkan produktivitas, mutu,
pendapatan pekerjaan dan semangat kerja karyawan.
Adapun filsafat Taylor memiliki 4
prinsip yang ditetapkan yaitu :
·
Pengembangan manajemen ilmiah secara benar.
·
Pekerjaan diseleksi secara ilmiah dengan rnenempatkan pekerjaan
yangcocok untuk satu pekerjaan
·
Adanya pendidikan dan pengambangan ilmiah dari para pekerja.
·
Kerjasama yang baik antara manajernen dengan pekerja.
Dalam
menerapkan ke-empat prinsip ini, beliau menganjurkan perlunya revolusi mental
di kalangan manajer dan pekerja.
Adapun prinsip-prinsip dasar menurut
Taylor mendekati ilmiah adalah:
a) Adanya ilmu pengetahuan
yang menggantikan cara kerja yang asal-asalan.
b) Adanya hubungan waktu
dan gerak kelompok.
c) Adanya kerja sarna
sesama pekerja, dan bukan bekerja secara individual.
d) Bekerja untuk hasil yang
maksimal.
e) Mengembangkan seluruh
karyawan hingga taraf yang setinggi-tingginya, untuk tingkat kesejahteraan
maksimum para karyawan itu sendiri dan perusahaan.
Menurut saya
teori yang dikemukakan oleh Frederick W. Taylor teori manajemen ilmiah adalah
merupakan bagian ketiga dari tiga bagian dasar dari teori klasik organisasi. Manajemen
ilmiah berbagi dengan teori administrasi dan teori birokrasi yang menekankan
pada sisi logika, perintah dan hirarki dalam organisasi. Seperti halnya dalam
teori administrasi, di dalam manajemen ilmiah terdapat bias perbedaan pada
praktek manajemennya. Fokus manajemen ilmiah lebih mikroskopis
ketimbang fokus teori administrasi. Ketika teori administrasi menjelaskan
cara-cara organisasi yang harus dibangun, manajemen ilmiah menjelaskan
cara-cara spesifik dari tugas organisasi yang harus dibangun guna meningkatkan
efisiensi pencapaian hasilnya.
Pendukung yang paling berpengaruh dari
teori manajemen ilmiah ini adalah Frederick Winslow Taylor. Taylor menulis tentang banyak
kisah-kisah sukses hingga dokumen yang berguna dari praktek manajemen ilmiah.
Sebagai contoh, dalam Manajemen Ilmiah , ia menjelaskan tentang
penggunaan tehnik manajemen ilmiah untuk menguji bagaimana ball bearing
diperiksa. Setelah metode kerja secara ilmiah dievaluasi dan tugas dirancang
menurut prosedur yang paling efisien, sebanyak 35 pekerja mampu melaksanakan
tugas yang telah diselesaikan oleh 120 pekerja, dengan peningkatan kualitas
kerja lebih dari dua pertiganya.
Manajemen
ilmiah secara khusus telah diterapkan untuk organisasi industri yang memiliki
pekerjaan “rutin, berulang, distandarkan, dan mungkin pekerjaan tersebut akan
bertambah besar di masyarakat di mana mesin-mesin kini sudah banyak digunakan
untuk menyelesaikan proses pekerjaan. Organisasi ini tidak tampak
menguntungkan dari segi penelitian Taylor dan para pendukungnya.
3)
Henry Fayol (1841-1925)
Pada tahun 1916, dengan sebutan teori manajemen organisasi klasik yang sangat
memperhatikan produktivitas pabrik dan pekerja, disamping memperhatikan
manajemen bagi satu organisasi yang kompleks, sehingga beliau menampilkan satu
metode ajaran manajemen yang lebih utuh dalam bentuk cetak biru. Pokok pikirannya ditulis ke dalam
bukunya yang berjudul General and Industrial Management. Menurut Fayol, praktek
manajemen dapat dikelompokkan ke dalam beberapa pola yang dapat diidentifikasi
dan dianalisis. Selanjutnya analisis tersebut dapat diajarkan kepada manajer
latau calon manajer.
Fayol membagi kegiatan bisnis ke
dalam enam kegiatan pokok yang saling berkaitan
1. Teknis – memproduksi produk
2. Komersial – membeli bahan baku dan
menjual produk
3. Keuangan – mencari dan menggunakan
dana
4. Keamanan – menjaga karyawan dan
kekayaan perusahaan
5. Akuntansi – menjaga dan mengukur
transaksi
6. Manajemen
Dari
keenam kegiatan tersebut, Fayol memfokuskan pada manajemen, karena menurutnya
manajemen merupakan kegiatan yang paling terlupakan. Fayol merupakan orang
pertama yang mengelompokkan kegiatan manajerial ke dalam :
-
Perencanaan
-
Pengorganisasian
-
Pengarahan
-
Dan
pengendalian
Fayol
percaya bahwa kegiatan manajemen mencakup keempat fungsi tersebut.
Pengelompokkan semacam itu cukup berpengaruh sampai saat ini. Buku-buku
manajemen yang biasanya ditulis berdasarkan keempat fungsi tersebut. Fayol
percaya bahwa manajer bukan dilahirkan, tetapi diajarkan. Manajemen bisa
dipelajari dan dipraktekkan secara efektif apabila prinsip-prinsip dasarnya
dipahami.
Menurut saya teori yang dikemukakan
oleh Henry Fayol , di sini diperlihatkan
kekuatan dan kelemahan dari teori administrasi. Prinsip dasar preskriptif dari
teori administrasi membuat teori tersebut sangat pragmatis dan dapat
diaplikasikan pada organisasi bisnis. Sebelumnya, karena tidak ada prinsip
manajemen universal yang dapat diaplikasikan secara merata pada semua situasi
organisasi, prinsip teori administrasi dapat disalahartikan, bertentangan dan
tidak sesuai dalam penggunaannya ketika berhubungan dengan masalah-masalah
organisasi yang berbeda. Di samping itu, seperti yang akan kita bahas secara
mendalam pada bagian akhir bab ini, prinsip teori administrasi, seperti prinsip
birokrasi, sering dihubungkan sebagai bentuk yang kaku dan tidak peka terhadap
kebutuhan anggota organisasi.
4)
Max Weber (1864-1920)
Max
Weber merupakan ahli sosiologi Jerman yang mengembangkan Teori Birokrasi. Menurutnya, suatu organisasi yang terdiri dari
ribuan anggota membutuhkan aturan yang jelas untuk anggota organisasi tersebut.
Adapun organisasi yang ideal adalah birokrasi dimana aktivitas dan tujuan
diturunkan secara rasional dan pembagian kerja disebutkan dengan jelas.
Birokrasi didasarkan pada aturan yang rasional yang dapat dipakai untuk
mendesain struktur organisasi yang efisien. Keahlian teknis dan evaluasi berdasarkan
prestasi ditekankan.
Model
birokrasi Weber dipakai untuk memahami pengelolaan organisasi besar, seperti
perusahaan multinasional yang mempunyai karyawan ribuan orang. Perhatikan bahwa
birokrasi Weber berlainan dengan pengertian birokrasi popular, dimana orang
cenderung mengartikan kata birokrasi dengan konotasi negative yaitu organisasi
yang lamban, tidak responsive terhadap perubahan.
Beberapa
karakteristik konsep birokrasi Weber, yaitu
·
Pembagian tugas yang jelas,, pekerjaan ditentukan
secara jelas menjadikan karyawan lebih terampil terhadap pekerjaan itu.
·
Hierarki wewenang yang jelas, posisi
wewenang dan tanggung jawab ditentukan dengan jelas, setiap posisi melaporkan
pada posisi lain yang lebih tinggi
·
Aturan dan prosedur formal, petunjuk
tertulis yang mengatur setiap perilaku dan keputusan dibuat secara formal
·
Impersonal, aturan dan prosedur
diterapkan secara menyeluruh, tidak ada yang mendapat perlakuan khusus
·
Jenjang karier didasarkan atas kualitas,
karyawan dipilih dan dipromosikan berdasarkan kemampuan dan kinerja, manajer
harus karyawan yang professional.
Komentar
saya teori yang dikemukakan oleh Max Weber ini
yang tergambar dalam kritik terhadap pendekatan teori organisasi klasik menurut
Max Weber, antara lain:
a) Merangsang
berfikir yang mengutamakan konformitas dan formalitas.
b) Birokrasi
merupakan suata rutinitas yang membosankan
c) Ide-ide
gagasan yang inovatif tidak sampai kepada pengambil keputusan karena terlalu
rumitnya jalur berkomunikasi
d) Tidak
memperhitungkan organisasi nonformal yang seringkali berpengaruh terhadap
organisasi formal
e) Dijalankan
secara berlebihan
f) Terlalu
banyak aturan yang berbelit-belit
g) Kecenderungan
menjadi orwelian yaitu keinginan birokrasi mencampuri (turut
melaksanakan, bukan mengendalikan urusan.
Pendapat
Saya Tentang Teori Manajemen Klasik
Teori
ini ada sebagian yang masih memakainya dan sebagian lagi yang tidak, alasannya
karena Teori Klasik membicarakan konsep koordinasi, scalar, dan vertical dan
yang tidak memakainya karena Tidak
mempertimbangkan unsur produktivitas dan performansi kerja dari karyawan.
Manajemen klasik
menyediakan banyak teknik dan pendekatan terhadap manajemen yang masih relevan
saat ini sebagai contoh pemahaman secara menyeluruh mengenai sifat
daripekerjaan yang dilaksanakan, pemilihan orang yang tepat untuk
melakukan pekerjaantersebut, dan melakukan pendekatan keputusan secara rasional
semuanya adalah ide yangberguna dan maing-masing dikembangkan selama periode
ini.
Periode
manajemen ilmiah dan teori organisasi klasik dilanjut kan oleh periode
peralihan. Periode peralihan ini sebagai jembatan antara teori organisasi
klasik dan human behavior, karena pemikiran mereka berdasarkan klasik, tetapi memperkenalkan unsur baru tentang
aspek-aspek hubungan manusiawi.
Dan teori ini sudah
masih dipakai, karena dengan memakai teori ini lah maka mendorong munculnya
teori-teori selanjutnya.
B.
TEORI NEOKLASIK
Aliran yang berikutnya muncul adalah
aliran Neoklasik disebut juga dengan “Teori Hubungan manusiawi”. Teori ini
muncul akibat ketidakpuasan dengan teori klasik dan teori merupakan
penyempurnaan teori klasik. Teori ini menekankan pada “pentingnya aspek psikologis dan social
karyawan sebagai individu ataupun kelompok kerja”.
HUGO MUNSTERBERG
Salah tokoh neoklasik pencetus “Psikologi
Industri”. Hugo menulis sebuah buku “Psychology and Industrial Effeciency”
tahun 1913. Buku tersebut merupakan jembatan antara manajemen ilmiah dan
neoklasik. Inti dari pandangan Hugo adalah menekankan adanya perbedaan
karekteristik individu dalam organisasi dan mengingatkan adannya pengaruh
factor social dan budaya terhadap organisasi.
Munculnya teori neoklasik diawali
dengan inspirasi percobaan yang dilakukan di Pabrik Howthorne tahun 1924 milik
perusahaan Western Elektric di Cicero yang disponsori oleh Lembaga Riset
Nasional Amerika. Percobaan yang dilakukan ELTON MAYO seorang riset dari
Western Electric menyimpulkan bahwa pentingnya memperhatikan insentif upah dan
Kondisi kerja karyawan dipandang sebagai factor penting peningkatan produktifitas.
Dalam
pembagian kerja Neoklasik memandang
perlunya:
a. Partisipasi
b. Perluasan
kerja
c. Manajemen
bottom_up
Dari hasil
penelitian: hubungan sosial atau manusiawi diantara peneliti dan penyelia lebih
penting dlm menentukan produktivitas.
Menurut
pendapat saya peningkatan kemajuan perusahaan dengan
memberikan insentif upah bagi saja itu cukup baik untuk memajukan perusahaan,
karena dengan memberikan insentif upah, karyawan pun akan dituntut untuk
produktif dalam beerja dan memajukan perusahaan. Tetapi insentif upah tidak
bisa dijadikan pedoman menejer untuk memajukan perusahaan karena dapat
menyebabkan masalah dalam produksi pada perusahaan.
Dan
teori ini tidak bnyak dipakai oleh para menejer perusahaan.
C.
TEORI MODERN
Teori ini muncul pada tahun 1950
sebagai akibat ketidakpuasan dua teori sebelumnya yaitu klasik dan neoklasik.
Teori Modern sering disebut dengan teori “Analiasa Sistem” atau “Teori Terbuka”
yang memadukan antara teori klasik dan neoklasi. Teori Organisasi Modern
melihat bahwa semua unsure organisasi sebagai satu kesatuan yang saling bergantung dan tidak bisa
dipisahkan. Organisasi bukan system tertutup yang berkaitan dengan lingkungan
yang stabil akan tetapi organisasi merupakan system terbuka yang berkaitan
dengan lingkungan dan apabila ingin survivel atau dapat bertahan hidup maka ia
harus bisa beradaptasi dengan lingkungan. Pendekatan modern berdasarkan hal yang sifatnya situsional.
Artinya orang menyesuaikan diri dengan situasi dihadapi dan mengambil keputusan
sesuai dengan situasi dan kondisi lingkungan
Asumsi teori modern
Manusia itu
berlainan dan berubah, baik kebutuhannya, reaksinya, tindakannya yang semuanya
bergantung pada lingkungan. Selanjutnya manusia itu berkerja dalam suatu
sistem untuk mencapai tujuan tertentu. Pendekatan sistem terhadap manajemen
berusaha untuk memandang organisasi sebagai sebuah sistem yang menyatu dengan
maksud tertentu yang terdiri atas bagian-bagian yang saling berhubungan.
Alfred Korzybski (1993)
General Sementics (manusia hidup
dalam tiga dunia yang berbeda, yaitu dunia peristiwa, dunia objek dan dunia
simbol, menitik beratkan masalah bahasa dan komunikasi, topik: ringkasan,
penyimpulan, kekakuan bahasa, lingkungan komunikasi, sifat kata-kata, dan
pentingnya tanggapan).
Mary Parker Follet (1920-an)
Keseimbangan antara perhatian
individu dan organisasi; mengerjakan sesuatu sebagai jalan keluar dalam suatu
semangat kerja sama; kesadaran cita-cita sehingga setiap orang adalah bagian
dari suatu kelompok; dan masyarakat; dorongan individu diterima tanpa mengorbankan
kepentingan organisasi.
Menurut
pendapat saya tentang teori menajemen modern
Teori
modern ini dapat menyelesaikan masalah management yang komplek dalam perusahaan
karena teori manajemen modern, Manusia itu berlainan dan berubah, baik
kebutuhannya, reaksinya, tindakannya yang semuanya bergantung pada lingkungan. Teori
Modern menekankan pada perpaduan & perancangan sehingga terlihat lebih
menyeluruh dan melihat semua unsur sebagai satu kesatuan.
Teori modern
mengemukakan bahwa organisasi bukanlah suatu system tertutup yang berkaitan
erat dengan lingkungan yang stabil tetapi organisasi adalah suatu sistem
terbuka yang harus menyesuaikan diri dengan perubahan-perubahan lingkungannya.
Kesalahan dari teori ini dengan tidak mementingkan hubungan sosial antar
manusia, sehingga susah bagi karyawan untuk bernteraksi sosial baik interaksi
sesama pegawai maupun interaksi antar pegawai dan menejer.
Teori ini masih berkembang sampai
saat ini.
Dasar
Pemikiran Teori Organisasi Modern yaitu Teori organisasi dan manajemen modern
dikembangkan sejak tahun 1950. Teori modern dengan tekanan pada perpaduan
(synthesis) dan perancangan (design), menyediakan pemenuhan suatu kebutuhan
yang menyeluruh.
Dan
teori modern sampai saat ini masih digunakan oleh para menejer.
Kelebihan dan kekurangan dari tiap aliran manajemen:
1. Teori manajemen klasik
Kelebihan : Teori ini berorientasi kepada
kesejahteraan karyawan dan pekerja.
Kekurangan : Tidak mempertimbangkan unsur
produktivitas dan performansi kerja dari karyawan. Teori ini kurang lengkap
karena terlihat kurang mampu rnewujudkan efisiensi produksi yang sempurna
dengan keharmonisan ditempat kerja.
2. Teori Neo Klasik
Kelebihan : Teori ini dapat membantu
manager dalam penyelesain masalahyang berbasis individual karena penilaian
berdasarkan ilmu sosiologi dan psikologis.
Kekurangan : Teori ini tidak dapat
menyelesaikan masalah yang complex yang terjadi dilantai produksi pada
perusahaan.
3. Teori Manajemen Modern
Kelebihan
: Teori
Modern menekankan pada perpaduan & perancangan sehingga terlihat lebih
menyeluruh. Teori Modern lebih dinamis, sangat komplek,
multilevel, multidimensi dan banyak variable yang dipertimbangkan.
Kekurangan : kurang memperhatikan
unsur hubungan manusia.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar